Pengangkutan Sampah Beach Clean Up
Sumber: Dokumentasi EcoPedia

Komunitas Marine Buddies kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi pesisir pantai dengan menggelar aksi Beach Clean Up Series III pada Minggu 1 Juni 2025 pagi. Kegiatan yang melibatkan lebih dari 100 peserta ini menjadi bagian dari series ketiga aksi rutin bersih pantai yang telah dimulai pada September 2024 silam. 

Marine Buddies sendiri merupakan komunitas muda yang berada dibawah naungan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia. Komunitas ini tidak hanya berfokus pada bersih-bersih pantai, tetapi juga aktif melakukan edukasi terhadap isu kelautan seperti perlindungan hiu, paus, dan kampanye anti mikroplastik. “Kami ngga cuma bersih-bersih pantai, tapi juga mengadakan kampanye tentang perlindungan hiu, edukasi rutin ke masyarakat, dan aksi Imlek tanpa sirip hiu,” jelas Ayunita.

Pantai Kenjeran sendiri menjadi fokus utama pembersihan karena menjadi titik utama pembuangan sampah di wilayah pesisir Surabaya, baik dari warga sekitar maupun dari pengunjung. “Dari ujung keujung penuh plastik. Tapi setelah kami bersihkan, hanya 70% yang berhasil diangkut,” ungkap Ayunita. Tidak hanya itu, kegiatan ini didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya yang mengangkut hasil pembersihan sampah ke TPA Benowo. “Sampah yang diangkut hari ini sekitar satu ton. Kami rutin bantu tiap minggu di area ini,” jelas Setio, perwakilan DLH.

Selain itu, keterlibatan Tim Saluran Kota Surabaya juga menjadi bagian penting dari sinergi lintas sektor dalam pengelolaan lingkungan. “Kami khusus menangani perairan seperti kali dan pompa air. Tapi untuk kegiatan sosial seperti ini, kami diperlukan untuk membantu mengangkut sampah,” kata Arif, anggota Tim Saluran. Tim Saluran Kota Surabaya merujuk pada tim yang bertugas menangani pengelolaan saluran air atau drainase di Kota Surabaya. 

Infografis Beach Clean Up (EcoPedia: Aushaf)

Dana kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh WWF Indonesia. Promosi dilakukan di media sosial seperti melalui instagram dan Tiktok @marbudsby yang terbukti efektif dalam menarik partisipan publik terutama dari mahasiswa kampus seperti ITS, UNAIR, UINSA, dan UPN. “Setiap unggahan tentang Beach Clean Up bisa tembus 300 likes, itu sudah membuktikan bahwa media sosial mampu menyuarakan gerakan lingkungan,” ujar Ayunita.

Sebelum kegiatan dimulai, peserta juga akan mendapatkan edukasi tentang mikroplastik dan dampaknya terhadap rantai makanan di laut. Marine Buddies percaya bahwa kesadaran harus dimulai dari pemahaman. Bahwa plastik yang tertinggal dipantai bisa berpengaruh kepada makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Kegiatan ini merupakan cermin atas lambannya peran negara dalam menjaga lingkungan pesisir. Pantai Kenjeran disebut hanya resmi dibersihkan setahun sekali. “Kalau nunggu pemerintah ya bisa bisa sampah disini sudah setinggi gunung, harus kita sendiri yang gerak” tegas Ayunita. (cca/dyn)