![]() |
Kodam Brawijaya Sumber: Dokumentasi EcoPedia |
Kondisi Pasar malam kodam yang selalu ramai setiap hari nya oleh pengunjung dan berbagai deretan stand-stand penjual makanan, minuman, pakaian hingga mainan selalu menarik di mata masyarakat. Riuh rendah suara pengunjung serta aroma makanan yang menggugah selera semakin menambah suasana yang hidup dan meriah. Tempat ini merupakan salah satu tempat populer di Surabaya yang ramai dan sangat digemari oleh anak muda maupun orang tua. Maka tak heran jika kebersihan lingkungan di sekitar Kodam menjadi perhatian utama bagi pedagang dan pengunjung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber, terdapat berbagai pandangan mengenai kondisi kebersihan di Kodam Surabaya. Terungkap bahwa sudah ada sistem pengelolaan sampah yang diterapkan, namun masih ada beberapa tantangan dalam menjaga kebersihan lingkungan secara menyeluruh.
Baca juga: Co-Firing PLTU Paiton: Skema untuk Menunda Pensiun dan Mempertahankan Industri Batu Bara
![]() |
Infografis Pengelolaan Sampah di Kodam (EcoPedia: Aisyah) |
Salah satu pedagang, Ibu Tyas, yang sudah berjualan selama satu tahun di kawasan Kodam menyatakan bahwa pengelolaan sampah secara rutin dilakukan dengan adanya iuran sebesar Rp.2.000 per stand. Hal ini dikonfirmasi juga oleh pedagang lainnya, seperti Mbak Jessica dan Ibu Putri, yang menyebutkan bahwa kebersihan menjadi tanggung jawab bersama antara pengelola dan pedagang.
"Setiap malam ada petugas yang menyapu dan mengangkut sampah, sehingga lingkungan tetap bersih", ujar Mbak Jessica.
Namun, beberapa pedagang dan pengunjung juga menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar Kodam Surabaya. Ibu Sriyani, salah satu pedagang yang sudah berjualan selama 20 tahun, menekankan bahwa menjaga kebersihan sekitar Kodam merupakan faktor utama bagi kenyamanan pengunjung.
Di sisi lain, pengunjung mengapresiasi kebersigan lingkungan di area Kodam. Aliyah salah satu pengunjung menyatakan bahwa kebersihan area cukup baik, meskipun masih terdapat beberapa sampah seperti tisu dan daun kering yang berserakan. Widya, pengunjung lainnya, menambahkan bahwa tempat sampah sudah tersedia dalam jumlah cukup, tetapi alangkah baiknya jika jumlahnya ditambah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah (asa/alz).
Baca juga: Earth Hour Surabaya 2025 pada Gerakan Mini Switch Off Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan